SABI (Sharing Bersama Alumni) Edisi CPNS Bidang Perpustakaan dan Kearsipan

Ditengah banyaknya berita mengenai perkembangan covid-19 di Indonesia, terdapat pula berita yang sedang hangat-hangatnya diterima oleh masyarakat Indonesia, yaitu seputar pendaftaran CPNS dan PPPK tahun 2021. Maka dari itu pada hari Jum’at, 16 Juli 2021. HMPIP FIA UB mengadakan acara yang bernama SABI (Sharing Bersama Alumni) Edisi CPNS Bidang Perpustakaan dan Kearsipan melalui zoom meeting. SABI merupakan kegiatan minitalkshow yang dapat dijadikan sebagai sarana bagi mahasiswa aktif Ilmu Perpustakaan FIA UB, alumni, serta untuk umum, sehingga mampu membekali diri mengenai pendaftaran CPNS di bidang Perpustakaan dan Kearsipan. Acara ini juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi bagi keluarga besar Prodi Ilmu Perpustakaan FIA UB karena acara ini dihadiri oleh berbagai macam stakeholder dari mulai dosen, alumni, dan mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIA UB, bahkan di luar keluarga besar Ilmu Perpustakaan FIA UB pun turut mengikuti acara ini.

Pada acara SABI ini mengundang dua narasumber yang juga merupakan lulusan dari Prodi Ilmu Perpustakaan FIA UB, narasumber yang pertama adalah Ratna Pramudyawardhani, S.AP alumni angkatan 2011 yang saat ini bekerja sebagai Pustakawan Ahli Pertama PERPUSNAS, sementara itu narasumber yang ke-dua adalah M. Endro Rizaldy, S.AP alumni angkatan 2013 yang saat ini bekerja sebagai Arsiparis Ahli Pertama Kanwil KEMENAG Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu dosen Prodi Ilmu Perpustakaan FIA UB pun turut andil dalam minitalkshow kali ini, Bapak Bayu Amengku Praja, S.Mm., M.Si selaku moderator yang memandu talkshow mini yang membahas seputar pengalaman-pengalaman kedua narasumber yang saat ini sebagai PNS.

Dimulai dari Ratna Pramudyawardhani, S.AP yang sudah menjadi PNS sekitar selama 2 tahun dan saat ini ditempatkan di pusat bibliografi yang saat ini kesibukannya sedang bekerja secara WFH, yaitu menyusun literatur sekunder pada PERPUSNAs. Sementara itu dari narasumber kedua, yaitu Endro Rizaldy, S. AP diketahui bahwa dalam jabatannya itu ia memiliki tugas lain yaitu sebagai Kordinator PTSB juga di bawah staf sub bagian umum dan humas yang bertugas mengarsipkan surat masuk, surat keluar, surat undangan, dokumentasi dari kehumasan dan sarana pra sarana kantor. Dari segi kearsipan, surat-surat seperti undangan, mutasi, surat kegiatan pengembalian dana haji, dan lain-lain diposisikan atau diteruskan. Sebelumnya diteruskan di bidang-bidang lain biasanya diarsipan dulu di file laptop melalui aplikasi Arteri karena untuk aplikasi ANRI sendiri belum bisa dijangkau ke beberapa instansi. Dari segi humasnya, lebih sering mendampingi kepala kantor, sebagai koordinator.


Dan dari kedua narasumber tersebut diketahui bahwa proses pendaftaran CPNS dimulai dari mencari informasi di laman resmi, mengikuti alur pendaftaran, dan jika lolos administrasi, maka dilanjutkan dengan tes yang terdiri dari tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) yang terdiri dari 100 soal selama 90 menit dan terbagi menjadi soal TWK (Tes Wawasan Kebangsaan), TIU (Tes Intelegensi Umum), TKP (Tes Kepribadian). Dari tes tersebut terdapat Passing Grade (batasan) dari tiap tes tersebut. Dan jika dinyatakan lolos maka dilanjutkan dengan tes SKB (Seleksi Kompetensi Bidang) yang terdiri dari 100 soal selama 90 menit yang berkaitan mengenai bidang masing-masing instansi. Terdapat perbedaan dari keduanya dimana pada narsum pertama yaitu CPNS PERPUSNAS sudah menggunakan CAT sementara pada narasumber kedua CPNS KEMENAG Kanwil KalTim masih dilakukan secara manual.


Tips dan trik yang diberikan oleh kedua pemateri adalah sering-sering latihan soal, baik itu yang didapat di media online ataupun buku-buku tes prediksi CPNS yang banyak diterbitkan. Dalam pengerjaan soal pilihlah soal yang dianggap mudah terlebih dahulu agar bisa mengatur waktu, dan harus fokus. Kemudian, jika tes tersebut lolos maka tahap selanjutnya adalah tes wawancara. Dalam hal ini dikembalikan kepada instansi-instansi masing-masing, dan Ratna Pramudyawardhani, S. AP kebetulan langsung ke tahap pemberkasan akhir. Sedangkan Endro Rizaldy, S. AP harus melewati tahapan wawancara terlebih dahulu.


Sementara itu terkait dengan pemilihan formasi, Ratna Pramudyawardhani, S. AP memberikan tips dan triknya dengan cara terus memantau daftar pelamar yang mendaftar, namun karena pada saat ini sudah tidak dilihatkan lagi, untuk itu lihat dari jumlah formasi yang diterima, kemudian yang selanjutnya adalah melihat dari background pendidikan dan hindari formasi yang menerima pelamar dari berbagai macam background pendidikan. Selanjutnya, tips dan trik dari Endro Rizaldy, S. AP adalah cobalah untuk fokus terhadap apa yang kita mau dan dituju. Lebih banyak sharing ke orangtua, karena jika sharing ke teman, maka bisa mengubah tujuan yang telah kita tetapkan. Kemudian dalam pemilihan formasi ini juga harus yakin dan penuh pendirian.


Dan diakhir dari minitalkshow tersebut Ratna Pramudyawardhani, S. AP dan Endro Rizaldy, S. AP memberikan sepatah dua kata penutup untuk memberikan semangat kepada audiens yang hadir pada malam itu. “Tidak ada yang tidak mungkin, jangan hanya pasrah dengan nasib, tetap semangat dan berusaha keras” dan juga “Bunga itu tidak mekar secara bersamaan, jangan insecure. Insya allah akan tiba waktu yang tepat, sukses akan didapat. Yakin sama diri sendiri, Bismillah.”

Artikel Keseluruhan